Minggu, 23 Oktober 2011

Semanggi Empat Daun

Gerimis indah mengantar kepergiannya, air mataku tak bisa mengalir, tapi dlm hati sudah banjir, mulutku serasa terkunci, aku harus sadar, apapun yg kulakukan nanti, it tak bisa mengembalikan dia kesisiku...

***

Pertemuan yang pertama,
saat it dia sedang jongkok dihalaman sekolah yg dipenuhi rumput, awalnya aku tdk tau dia sedang apa,
jadi aku mendekatinya, dia yg sedang asyk dgn pencariannya tidak mengetahui bhwa aku sedang berdiri dibelakang punggungnya.
Aku berdehem dan menundukkan kepalaku, dia yg kaget langsung berdiri dan menjauh,
aku menundukkan kepala dan meminta ma'af,
"ma'af ya buat kamu kaget"
dia tersenyum dan berkata dgn lembut. "gak pa2 kok, ngapain kesini?"
sekejap aku terkesima dengan senyumnya, aku tau dia, tapi belum pernah bebicara dengannya,
"gak ada, kamu sendiri ngapain? Nyari sesuatu?" jawabku sesaat setelah aku terbengong ria dgn kecantikan alaminya. Hari it dia begitu cantik dgn kemeja putih dan rok abu2 yg sudah diwajibkan diseluruh Indonesia itu, rambutnya dikuncir satu,
tak ada polesan diwajahnya, tapi dia tampak cantik dgn kesederhanaannya,
dia kembali berkata,
"lg cari RUMPUT PERSAHABATAN"
aku mengernyitkan keningku,
"rumput persahabatan?" tanyaku mencoba meminta penjelasan.
"ia, kamu tau semanggi?" tanyanya sambil kembali jongkok.
Aku benar2 tdk mengerti apa yg sedang dia bicarakan,
'rumput persahabatan, semanggi' aku gak pernah dengar semua it,
lalu aku menjawab singkat, "gak" dan mengikutinya berjongkok, dan dia menunjukkan setangkai rumput kecil yang gk pernah aku lihat,
rumput it memiliki 3 daun yg sama rata, ada banyak sekali, aku kembali berkata,
"kan ada banyak, untuk apa dicari, tinggal ambil satu kan?"
dia kembali tersenyum,
"rumput persahabatan it punya 4 daun dlm 1 tangkai,
dan dinamakan semanggi 4 daun, kamu liat semuanya cuma ada 3 daun kn?" katanya menjelaskan, hanya butuh 5 detik untk mencerna penjelasannya,
"oh, jadi gitu" jwbku singkat,
aku membersihkan tangan kananku dan menjulurkannya sambil berkata......
hanya butuh 5 detik untk mencerna penjelasannya,
"oh, jadi gitu" jwbku singkat,
aku membersihkan tangan kananku dan menjulurkannya sambil berkata "bayu"
dan dia menjabat tanganku dn menyebutkan namanya,
nama yg terpatri sampai saat ne, "khanza, panggil aja za",
"za, cantik ya namanya" gurauku, lalu dia menjawab dgn pedenya yg dia bwa sampai ajal menjmputnya,
"kaya orgnya kan?" katanya sambil mengedip2kan matanya,
"ia,," ucapku tanpa ekspresi,
dia mengalihkan pandangannya hingga tatapan kami bertemu,
dia terdiam sejenak lalu tersenyum lebar,
"serius amat,
amat aja gak seserius it"
lalu aku tersadar dan tersenyum malu sambil mengagaruk2 kepalaku yang sama sekali gak gatal...

***

Pertemuan kedua,
waktu it anak2 osis sedang sibuk menyeleksi kandidat2 ketua osis serta merekrut siswa2 kelas satu untk masuk ketiap divisi,
lalu tanpa sengaja aku dan za direkrut kedalam divisi yang sama, HUMAS,
dan karena it kami jadi sering bertemu,
seperti saat rapat osis waktu itu,
aku dan dia duduk bersebelahan, kami tdk terlalu memfokuskan diri kerapat it,
sesekali kami bercanda2 dan dia pun tertawa dgn sedikit ditahan krna takut ketahuan si ketua osis,
semenjak it kami sering berkomunikasi via facebook,
wtwan, chat, inbox,
semuanya,
sampai akhirnya aku meminta nomor ponselnya dan aku sering menelponnya untk menanyakan pelajaran,
walawpn kelas kami berbeda,
kami tetap sering belajar bersama,
sampai seminggu sebelum kami ulangan semester satu,
dia tiba2 pingsan saat jam olahraga,
aku yang panik langsung membawanya kerumah sakit,
aku kaget saat dokter bilang kalo dia mengidap penyakit ganas,
penyakit yg sedang ngetrand didunia kedokteran,
penyakit yg belum ditemukan obatnya,
penyakit......

aku yang panik langsung membawanya kerumah sakit,
aku kaget saat dokter bilang kalo dia mengidap penyakit ganas,
penyakit yg sedang ngetrand didunia kedokteran,
penyakit yg belum ditemukan obatnya,
MULTIPLE SCLEROSIS,
yang sering disebut dgn MS,
MS it penyakit sistem saraf yg bersifat progresif, dan lbh bnyak diderita oleh wanita,
tak ada obat yg dpt menyembuhkan MS, tetapi bnyak penanganan yg tlh trsedia yg dpt memodifikasi perkembangannya,
aku masuk menemui za,
sulit sekali rasanya berjalan,
kakiku gak mampu menopang tubuhku, it krna kenytaan bhwa za sakit,
aku duduk dibangku yang berada disamping tempat tidur rumah sakit itu,
dia belum sadar juga,
ntah kenapa aku jadi begitu cengeng,
air mataku jatuh tak tertahankan, aku menggenggam tangannya erat, aku memejamkan mataku,
saat aku kembali membuka mata, ternyata za udah sadar, aku tidak menemukan senyuman manis dibibirnya,
senyuman indah yg tak dimiliki org lain,
"kamu nangis bay," tanyanya pelan sambil mengangkat tgnnya, menyentuh pipiku,
"za" kataku perlahan sambil memegang tangannya dan menaruhnya didadaku,
"apa dokter blg sesuatu kekamu?" tanyanya lg,
aku gak punya kekuatan untk mengatakan apa yg dikatakan dokter,
"jadi kamu udah tau ya bay" katanya lagi, membuatku tercengang, jangan-jangan selama ne dia tau tentang penyakitnya,
namun aku gk lgsung menjawbnya,
aku berkata,"tau apa za?"
"tentang penyakitku lho bay, gak usah pura2 bodoh gitu deh" katanya mencoba untk bercanda, dia tersenyum, tpi bkn senyum manisnya yg biasa, aku merasa senyumnya kali ne benar2 garing,
"jadi kamu juga tau tentang penyakit itu?" tanyaku tak percaya,
"aku ngidap it sejak kelas 2 SMP bay" katanya, membuatku tercengang lgi, aku terdiam sesaat, lalu kembali berkata,
"kenapa kamu gk pernah cerita za?"
"aku cuma gak ingin kamu dan yang lain menatapku dgn tatapan kasihan bay, kamu tau aku gk suka it kan?" ucapnya dgn nada sedikit ditekan, mungkin dia sedang menahan tangisnya,



to be continue
sumaber:
http://www.facebook.com/profile.php?id=100000197204558

Widya Alkhanza CieKoizorawestbie